... terulang-terulang terulang lagi
Korupsi masih saja merajalela
Terulang-terulang terulang-ulang lagi
Akankah sila kelima dari pancasila bisa terwujud segera
Kalau masih banyak para pemimpin kita
Menghilangkan rasa cinta
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Apakah ini akan jadi slogan belaka...
Sepenggal lirik lagu dari TonyQ rastafara yang berjudul kong x kong dinyanyikan semalam di acara Radio Show di TvOne. Dengan suara lantang ToniQ menyanyikannya, karena berbau kritikan tajam. Berharap agar pemimpin-pemimpin terketuk hatinya dan bisa merevolusi moral generasi muda kita lewat musik, ujar TonyQ dengan santainya.
Musik adalah hiburan yang sering kita perdengarkan disaat waktu-waktu luang. Sering juga kita dengarkan saat pikiran kita sedang penat. Bahkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda yang sedang dilanda percintaan. Kita memang sangat membutuhkan musik. Apalagi kalau kita sedang stress ketika memikirkan pelajaran maupun bagi pekerja yang memikirkan pekerjaannya. Musik sangat bermanfaat untuk mengendurkan saraf-saraf kita yang sedang terbelit rutintas.
Banyak sekali warna musik yang sedang naik daun di Indonesia dewasa ini, dari boy/girl band, pop, melayu, reggae, jazz, dangdut, rock, hingga punk. Dan semua genre tersebut mempunyai ciri tersendiri dan berbeda-beda satu sama yang lain. Sebagai warga negara Indonesia harusnya kita bangga, karena kita mempunyai generasi-generasi muda yang kreatif, yang telah melahirkan karya-karyanya dalam sebuah lagu. Seperti halnya sebuah karya yang lain, dalam sebuah lagu atau pergelaran musik pastilah tersimpan makna ataupun pesan yang ingin di sampaikan dari lagu-lagu itu. Setiap lagu pasti mempunyai arti atau makna yang ingin disampaikan kepada pendengarnya maupun penikmat musik pada umumnya.
Mengenai makna dari sebuah lagu yang ingin disampaikan, banyak sekali masyarakat kita yang sering menelan mentah-mentah lirik lagu dari penyanyi kesukaannya tersebut. Sehingga timbul hal yang tidak baik akibat dari lirik lagu itu kemudian ditirunya dalam kehidupan nyata. Seperti contoh yang terdapat pada lirik lagu “gelap-gelapan”. Sebuah lagu yang sedang naik daun akhir-akhir kemarin. Kata-kata dalam lirik lagu tersebut terlihat kurang pantas untuk didengarkan, tapi kenapa bisa lulus sensor ya?. Anehnya, walau hanya satu kata yang kurang sopan yang terdapat dalam film-ilm lokal maupun film luar pasti ucapan kata itu disensor. Dimana peran lembaga sensor hiburan kita mengenai lagu itu?.
Walaupun lagu gelap-gelapan mengandug kata-kata kurang sopan untuk diperdengarkan khalayak, tetapi lagu tersebut mempunyai pesan yang sangat bijaksana yaitu agar remaja atau generasi muda tidak bersikap seperti yang terdapat dalam lagu itu dan agar mampu menjaga diri agar tidak hamil sebelum menikah. Tetapi apa yang terjadi dalam masyarakat terlihat sebaliknya. Mungkin akibat banyaknya remaja kita yang menelan mentah-mentah kata-kata dalam lagu itu sehingga muncullah banyak sekali kasus kehamilan sebelum menikah sekarang ini.
Untuk menanggapi permasalahan di atas, pasti banyak pihak yang berpendapat bahwa banyaknya kasus asusila tersebut di akibatkan oleh tontonan film porno. Tetapi lagu juga dapat berpotensi untuk terjadinya kasus itu. Ingatlah bahwa seorang remaja adalah usia yang sering dihantui rasa ingin tahu. Apalagi lagu tersebut sangat sering diperdengarkan baik di radio, televisi, ataupun dari kaset sendiri akhir-akhir ini. Bahkan tiap jam kita dapat mendengarkan lagu itu. Belum lagi bagaimana video clip yang terdapat dalam lagu itu, dengan seorang wanita yang sangat menonjolkan lekuk-lekuk tubuhnya. Jadi wajarlah kalau lagu juga sangat mempengaruhi sikap remaja-remaja kita dewasa ini.
Dangdut
Dangdut adalah salah satu genre musik yang berasal dari Indonesia khususnya dari daerah
Jawa. Muncul sekitar puluhan tahun yang lalu. Hingga sekitar tahun sembilan puluhan musik dangdut sangat tenar di masyarakat ketika masa kejayaan Rhoma Irama dengan grupnya yaitu soneta mengeluarkan lagu-lagu hits yang sangat fenomenal. Aransemen dan suara sang raja dangdut tersebut terdengar sangat indah. Tetapi mulai sekitar tahun dua ribuan, dangdut tampak tidak lagi menonjolkan segi musik atau suaranya, melainkan goyangannya.
Sampai pada awal tahun 2002 terjadi pencekalan pada salah satu penyanyi dangdut yaitu Inul Daratista. Dikarenakan goyangannya terlalu ekstrim bahkan banyak yang menyatakan porno aksi. Dan sampai sekarangpun terlihat masih banyak penyanyi dangdut yang tidak menonjolkan suaranya, tetapi menonjolkan goyangan-goyangan yang berbau porno aksi.
Banyak generasi muda kita yang menggilai musik dangdut, tetapi apakah mereka benar-benar menikmati musiknya atau hanya menikmati goyangan penyanyinya. Sungguh ironis jika salah satu seni asli Indonesia dikotori dengan adanya porno aksi. Tak sedikit kemungkinan masyarakat penikmat musik dangdut juga harus mengkaitkan antara musik dengan hawa nafsu. Dan tak dapat dipungkiri jika perbuatan-perbuatan asusila pun semakin banyak akhir-akhir ini.
Pengaruh yang cukup tampak akibat dari masyarakat kita yang terlalu konsumtif dengan musik lainnya adalah pengaruh dari lagu-lagu cengeng yang seakan-akan sangat menuhankan cinta. Tak jarang ditemui bagaimana lirik-lirik lagu cinta yang terlihat begitu cengeng, terutama jika seseorang ditinggal oleh kekasihnya. Sepertinya terlihat sangat umum dan tak usah disampaikan lewat lagu pun tiap individu juga tahu jika seseorang yang ditinggal oleh kekaasihnya itu sangat menderita, apalagi jika kekasihnya pergi dengan orang lain. Namun, sebuah lagu itu hanya seni, tak harus diterapkan dalam kehidupan nyata. Lagi-lagi akibat masyarakat yang menelan mentah-mentah kata-kata dalam lagu yang sedang populer. Banyak ditemukan kasus kasus pelajar yang putus cinta kemudian berimbas pada hasil belajarnya yang menurun. Belum lagi banyak remaja-remaja yang depresi ketika dirinya putus cinta, banyak pula beberapa televisi memberitakan adanya seseorang yang mencoba praktek bunuh diri dikarenakan putus cinta.
Memang tak ada gunanya kita saling menyalahkan, apalagi harus menyalahkan pencipta seni itu. Tinggal kitanya saja yang harus mampu untuk mengontrol diri kita agar tidak lagi menjadi penikmat seni yang salah. Memilih lagu-lagu yang baik untuk dinikmati dan lagu-lagu yang mempunyai pesan moral yang baik bagi kehidupan kita kedepan. Mencerna secara positif lagu-agu yang kita dengarkan. Alangkah baiknya jika kita berpartisipasi untuk melestarikan budaya daerah dengan cara menjadi penikmat lagu-lagu daerah. Bukan hanya pesan dari lagu yang kita dapat. Tetapi kita juga mampu untuk melestarikan lagu-lagu daerah dari kepunahan. Kalau bukan kita yang melestarikan lagu-lagu daerah siapa lagi?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar